PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL (PKN)
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
PENGERTIAN IDENTITAS NASIONAL
Dalam
berkehidupan berbangsa dan bernegara, sangatlah penting bagi suatu Negara untuk
memiliki identitas nasional. Mengapa demikian? Karena identitas nasional
merupakan jati diri bangsa yang bersifat khas dan menjadi pandangan hidup
dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Pada era globalisasi ini
eksistensi bangsa bangsa di dunia sedang dihadapkan oleh tantangan yang sangat
kuat dari kekuatan internasional baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan
politik.
Apabila
bangsa tersebut tidak mempunyai atau tidak mampu mempertahankan identitas
nasional yang menjadi kepribadiannya, maka bangsa tersebut akan mudah goyah dan
terombang-ambing oleh tantangan zaman. Bangsa yang tidak mampu
mempertahankan identitas nasional akan menjadi kacau, bimbang dan kesulitan
dalam mencapai cita cita dan tujuan hidup bersama. Kondisi suatu bangsa yang
sedemikian rupa sudah tentu merupakan hal yang mudah bagi bangsa lain yang
lebih kuat untuk menguasai bahkan untuk menghancurkan bangsa yang lemah
tersebut. Oleh karena itu identitas nasional sangat mutlak diperlukan supaya
suatu bangsa dapat mempertahankan eksistensi diri dan mencapai hal hal yang
menjadi cita cita dan tujuan hidup bersama.
Dengan
adanya globalisasi, intensitas hubungan masyarakat antara satu Negara dengan
negara yang lain menjadi semakin tinggi. Dengan demikian kecenderungan
munculnya kejahatan yang bersifat transnasional menjadi semakin sering terjadi.
Kejahatan-kejahatan tersebut antara lain terkait dengan masalah narkotika,
pencucian uang (money laundering), peredaran dokumen ke imigrasian palsu dan
terorisme. Masalah-masalah tersebut berpengaruh terhadap nilai-nilai budaya
bangsa yang selama ini dijunjung tinggi mulai memudar. Hal ini ditunjukkan
dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika sehingga
sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khususnya bagi generasi penerus
bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat dibendung maka akan mengganggu terhadap
ketahanan nasional di segala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan lunturnya
nilai-nilai identitas nasional.
Dalam studi sosiologi dan antropologi, pengertian identitas
bisa mengacu pada deskripsi tentang sifat khas yang menerangkan sesuai dengan
kesadaran diri dan kelompok. Identitas tidak hanya miliki individu namun juga
kelompok.Sebagaimana sudah disinggung di awal, identitas nasional berada pada
level yang membentang, dari individu sampai negara-bangsa. Setiap individu
dengan penuh kesadaran bangga akan identitas nasional yang disandangnya.
Dari uraian di atas kita bisa mendefinisikan pengertian
identitas nasional sebagai jati diri, ciri, sifat khas yang tumbuh dan
berkembang di suatu negara-bangsa sehingga menjadi pembeda dengan negara-bangsa
lainnya. Negara-bangsa sendiri merupakan konsep sosio-politik
yang dinamis. Indonesia sebagai bangsa yang majemuk tentu saja memiliki
kumpulan identitas yang majemuk pula baik dari etnisitas, bahasa, agama, ras,
dan sebagainya. Oleh karena itu, identitas nasional yang disandang orang Indonesia
sejatinya merupakan kumpulan dari identitas yang majemuk atau heterogen
tersebut.
Di sini kita bisa memahami bahwa sebagai warga negara, kita
punya identitas yang banyak sekali. Tak hanya identitas diri, tapi juga
identitas kesukuan, etnisitas, sampai identitas nasional. Identitas nasional,
sekali lagi merupakan identitas ’tertinggi’ dalam konteks kehidupan bernegara.
Identitas nasional merupakan konsep abstrak. Untuk memahami secara lebih
kongrit, kita perlu menurunkan ke dalam pengertian yang menjelaskan unsur-unsurnya.
Unsur-unsur pembentuk
Identitas nasional ialah suatu ukuruan atau parameter yang dapat digunakan
untuk menyatakan sesuatu yang menjadi faktor pendukung atau faktor kunci dari
ciri khas suatu bangsa. Dalam hal parameter identitas nasional terbentuk secara
alami berdasarkan letak wilayah atau geografisnya. Sehingga membuat suatu ciri
khas dari identitas tersebut. Terdapat beberapa Unsur yang dapat dijadikan
patokan sebagai Identitas Nasional Suatu Bangsa :
1.
Kondisi Geografis
Kondisi geografi suatu wilayah adalah
keadaan muka bumi dari aspek letak suatu wilayah yang berhubungan dengan
lokasi, cuaca / iklim yang merupakan keadaan atmosfer / kondisi pada jangka
waktu tertentu yang mendiami wilayah, flora dan fauna serta sumber daya
alamnya. Aktivitas penduduk suatu daerah tentu sangat dipengaruhi oleh kondisi
geografi terutama kondisi fisiknya, meliputi iklim, topografi, jenis dan
kualitas, tanah serta kondisi perairan. Kondisi daratan dengan segala
kenampakannya merupakan tempat tinggal manusia dengan segala aktivitasnya mulai
dari daerah pantai sampai puncak gunung.
2.
Sejarah
Sejarah adalah kejadian yang terjadi
pada masa lampau yang disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan berbagai
peristiwa. Peninggalan peninggalan itu disebut sumber sejarah. Pada masa kini,
sejarah akan dapat dipahami oleh generasi penerus dari masyarakat yang
terdahulu sebagai suatu cermin untuk menuju kemajuan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau
akan memberi kita gambaran tentang kehidupan manusia dan kebudayaannya di masa
lampau sehingga dapat merumuskan hubungan sebab akibat mengapa suatu peristiwa
dapat terjadi dalam kehidupan tersebut, walaupun belum tentu setiap peristiwa
atau kejadian akan tercatat dalam sejarah.
3.
Ideologi Negara
Ideologi Negara adalah pedoman hidup
dalam berfikir baik dalam segi kehidupan pribadi ataupun umum. Dalam arti
sempit ideologi adalah pedoman hidup baik dalam berfikir ataupun bertindak
dalam bidang tertentu (sunarso, Hs,
1986). Ideology Negara merupakan consensus (mayoritas) warga Negara tentang
nilai-nilai dasar Negara yang ingin di wujudkan melalui kehidupan Negara itu (Heuken, 1998). Ideologi akan mampu bertahan dalam menghadapi perubahan jika mempunyai tiga dimensi yaitu :
a.
Dimensi realita yaitu ideology
mencerminkan realita kehidupan masyarakat.
b.
Dimensi Idealisme yaitu kualitas
idealism yang terkandung dalam ideology.
c.
Dimensi Fleksibilitas yaitu kemampuan
ideologi untuk mempengaruhi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan dan
perkembangan masyarakat.
Ada beberapa ideology yang berkembang
di dunia antara lain : liberalisme, Marxisme, Sosialisme, Anarkisme,
Konservatisme dan Totalitarianisme.
4.
Suku Bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang
dibedakan dari golongan-golongan sosial lainnya, karena mempunyai ciri-ciri
yang paling mendasar dan umum yang berkaitan dengan asal usul, tempat asal,
serta kebudayaannya. Suku bangsa merupakan suatu golongan manusia yang terikat
oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan.
Suku bangsa merupakan gabungan sosial
yang dibedakan dari golongan-golongan sosial karena mempunyai ciri-ciri paling
mendasar dan umum berkaitan dengan asal usul dan tempat asal serta kebudayaan.
Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa berarti sekelompok manusia yang memiliki
kesatuan budaya dan terikat oleh kesadaran dan identitas tersebut. Kesadaran
dan identitas biasanya dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
5.
Agama
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) pengertian atau definisi agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan
(kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah
yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Istilah agama sendiri adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Sanskerta
“āgama” yang memiliki arti “tradisi”.
Bangsa Indonesia dikenal sebagai
masyarakat yang agamis. Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di nusantara
adalah agama Islam, Katolik, Kristen, Budha, Hindu dan Kong Hu Cu. Agama Kong H
Cu pada masa orde baru belum diakui sebagai agama resmi negara. Namun sejak
pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara
dihilangkan.
6.
Kebudayaan
Kata ” kebudayaan datang dari (Bahasa
Sanskerta) yakni ” buddayah ” yang merupakan bentuk jamak dari kata ” budhi ”
yang artinya budi atau akal. Kebudayaan disimpulkan sebagai ” beberapa hal yang
berkaitan dengan budi atau akal “. Pengertian
Kebudayaan pada umumnya merupakan hasil cipta,
rasa serta karsa manusia dalam penuhi keperluan hidupnya yang kompleks yang
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, susila, hukum kebiasaan serta
tiap-tiap kecakapan, serta rutinitas.
7.
Bahasa
Bahasa merupakan salah satu dari unsur
pembentuk identitas nasional. Dalam hal ini, bahasa dipahami sebagai sistem
perlambang yang secara arbiter dibentuk atas unsur-unsur bunyi ucapan manusia
dan digunakan sebagai sarana berinteraksi antarmanusia. Dalam studi
sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya,
bahasa dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat
dikaidahkan. Sistem bahasa berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa
melambangkan sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi
itu memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa yang
berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna „sesuatu yang biasa dimakan
orang sebagai makanan pokok‟.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar